Tiemoue Bakayoko Yang Kian Tenggelam Di Chelsea
Tiemoue Bakayoko Yang Kian Tenggelam Di Chelsea
PREDIKSITOGEL88.COM – Tiemoue Bakayoko Yang Kian Tenggelam Di Chelsea – Diharapkan mampu menutup kepergian Matic, Bakayoko malah jadi titik lemah untuk Chelsea dan berulang kali jadi bulan-bulanan klub lawan.
Pucuk gunung es. Mungkin itulah analogi yang paling pas untuk mendeskripsikan kartu merah Tiemoue Bakayoko ketika Chelsea kalah 4-1 dari Watford, Selasa (5/2) dini hari WIB lalu.
Dilihat dengan mata telanjang, dua pelanggaran ceroboh Bakayoko yang berujung dua kartu kuning tampak sebagai kesalahan utama sang gelandang. Adapun masalah yang dimiliki oleh bintang Prancis itu jauh lebih besar dan mendalam – baik yang terlihat maupun tidak.
Ketika datang dari AS Monaco dengan tebusan £40 juta di musim panas lalu, Bakayoko sebenarnya diharapkan mampu menutup lubang yang ditinggalkan Nemanja Matic yang hengkang ke Manchester United. Namun yang didapatkan oleh The Blues bukanlah pengganti sepadan, melainkan bencana.
Untuk bermain sbobet bola silahkan baca panduan
CARA DAFTAR SBOBET
DAFTAR JUDI BOLA
Mari kita mulai penjelasannya dari 30 menit performa Bakayoko di Vicarage Road. Watford sudah jelas menyasar eks pemain Monaco itu sebagai kelemahan laskar London. Berkali-kali serangan berawal dari sana, begitu pula tekanan tanpa bola. Hebatnya, apa yang terjadi justru sesuai keinginan The Hornets, Baka berkali-kali kehilangan bola dan menjadi titik awal serangan balik nan mematikan.
Pemain berusia 23 tahun itu tak mampu konsisten dalam melakukan umpan, mengontrol bola, atau tekel sekalipun. Nyaris tidak ada tindakan yang menguntungkan Chelsea salaam 30 menit penampilannya di markas The Hornets. Ketika wasit Mike Dean mengusirnya, lengkap sudah penampilan malapetakanya bersama The Blues.
Aksi ceroboh itu mungkin layak merangkum total 35 penampilannya berseragam Chelsea. Itu adalah gunung es, kulminasi dari deretan performa buruk Bakayoko. Pemuda Prancis itu benar-benar tak punya kesadaran taktik dan bukannya mendukung N’Golo Kante, ia malah lebih sering membebaninya.
Memang, performa Bakayoko sempat mengundang aplaus ketika Monaco melajut ke semi-final Liga Champions. Namun kesuksesan itu lebih disebabkan oleh performa kolektif skuat Leonardo Jardim plus kekuatan fisik murni Bakayoko.
Tanda-tanda buruknya pemahaman taktik Baka sudah terlihat pada laga Monaco kontra Juventus. Ketika klub Prancis itu kalah 2-0 di leg pertama, Baka jadi titik lemah timnya. Jardim tentu memberi tugas anak buahnya itu untuk menjadi gelandang bertahan dan menutup daya gedor Paulo Dybala. Bukannya membungkam, ia malah memberi ruang kreasi untuk striker muda Argentina itu di Stade Louis II.